Asal Usul Desa Randukuning Pati Jawa Tengah

Saturday, August 26, 2017 0 comments

Awal mula desa Randukuning adalah kisah cinta Ki ageng botho dengan mbok rondho kuning. Tidak hanya sidokerto namun juga awal mula desa Randukuning yang berseberangan dengan desa Sidokerto. Belum ada bukti bahkan penelitian kuat mengenai desa sidokerto ini. Menurut narasumber danyang tersebut sakti mandraguna, namun beliau – beliau hanya turut menjadi babat desa yang sangat kenal dengan asal – usulnya adalah Ki ageng blotho dan mbok rondo kuning.     
Berawal dari kisah cinta
ki ageng blotho inilah desa ini berdiri. Pada jaman dahulu yang masih belum diketahui dengan jelas pada abad ke-berapa , mbok rondho kuning adalah seorang janda yang cantik jelita dan kaya raya, kekayaanya sungguh luar biasa. Bahkan saking kayanya dia memiliki seperangkat gamelan lengkap (orang jaman dahulu sudah bisa dikatakan sebagai milyader di jaman sekarang jika sudah memiliki seperangkat gamelan), tanahnya juga sangat banyak dan luas. Kecantikannya benar-benar tak terkalahkan hingga membuat ki ageng blotho jatuh cinta. Setalah menjada Dia dicintai oleh ki ageng blotho, ki ageng blotho adalah seorang yang sakti yang tinggal di seberang desa dari desa mbok rondho tinggal. Saking cintanya dengan mbok rondho akhirnya ki ageng memberanikan diri untuk melamar mbok rondho kuning. Mbok rondho kuning sama sekali tidak mencintai ki ageng blotho beliau masih mencintai mendiang suaminya, namun mbok rondho sangat takut menolak cinta ki ageng karena ki ageng memang begitu sakti. Akhirnya mbok rondho mengajukan syarat pada ki ageng blotho. Mbok rondho bersedia menikah dengan ki ageng setelah kia ageng membersihkan semua sawah – sawah mbok rondho yang ada di desa sidokerto sampai selesai di bajak, suatu syarat yang mudah bagi ki ageng blotho akirnya ki ageng blotho pulang hari demi hari beliau mulai mengerjakan tugasnya. Setelah tugasnya selesai dia pergi menjumpai  mbok rondo kuning dan menagih janjinya. Mbok  rondo masih belum bisa menerima ki ageng blotho dan mengajukan syarat lagi kepada kia ageng blotho yaitu meminta ki ageng bloto untuk menyemaikan benih padi di sawahnya dan menggarap (mengolah) sawah tersebut dari menyemaikan benih hingga selesai di tanami padi semua. Karna cinta dan hasrat untuk memiliki mbok rondo kuning sangat luar biasa akhirnya dia menyetujui syarat kedua tersebut. Itu bukti cinta dari ki ageng blotho.

Setelah ki ageng menyelesaikan semua persyaratan kedua ki ageng datang lagi menemui mbok rondho untuk meminta janjinya menerima pingan dari ki ageng blotho. Lagi – lagi mbok rodho belum bisa mencintai ki ageng dan masih saja sangat takut untuk menolak cinta ki ageng. Akhirnya dengan berat hati pula mbok rondo mengajukan permintaan lagi kepada ki ageng blotho. Yaitu untuk melanjutkan mengolah sawahnya semuanya dari mencabut rumput, menunggui burung hingga selesai panen. Itulah syarat akir yang di ajukan mbok rondho. Sebenarnya ki ageng kecewa tapi dia tetap menyanggupi permintaan yang diberikan pujaan hatinya tersebut. Dengan berat hati pula ki ageng blotho pulang ke desanya dan mulai mengolah sawah mbok rondho yang ada di desanya tersebut dengan sebaik – baiknya. Berharap mendapat hasil yang maksimal juga di panen nanti. Hari demi hari berlalu dari benih telah menjadi tanaman yang subur bahkan berisi butiran beras yang gemuk dan siap panen. Hari yan ditunggu pun datang akhirnya hari panen raya tiba. Hasil yang didapat ki ageng blotho sangat memuaskan ki ageng blothopn sangat bangga dan segera menemui mbok rondho untuk menyerahkan semua hasil panen serta menagih janjinya. Mbok rondho sangat senang dengan hasil yang diberikan ki ageng blotho namun  beliau masih tidak sanggup untuk menikahi dengan ki ageng. Akirnya mbok rondo mengatakan bahwa dengan berat hati dia menolak lamaran ki ageng karna beliau memang tidak mencintai ki ageng. Ki ageng sendiri sangat terpukul dan marah sekali. Ki ageng merasa tertipu dan dikhianati oleh mbok rondho akhirnya ki ageng menyabda pada mbok rondho “seluruh harta kekayaanmu akan menjadi batu” karna kesaktian yang luar biasa akhirnya seluruh padi yang ada dilubung seluruh kekayaan mbok rondo hingga gamelannya seluruhnya menjadi batu. Mbok rondhopun sangat terguncang akan hal ini. Berhari – hari mbok rondo terpikirkan oleh kejadian ini saking pikirannya mbok rondho akirnya beliau jatuh sakit selama berhari – hari, keadaan mbok rondo semakin buruk hingga akhirnya beliau menghembuskan nafas terakir. Sampai sekarang peninggalan berupa seperangkat gong yang menjadi batu masih ada. Sedangkan ki ageng blotho juga cukup terpukul dengan kepergian mbok rondo. Orang yang benar – benar di cintainya telah tiada. Ki ageng menyabdakan dirinya sendiri untuk apa dia hidup, lebih baik pergi dengan orang yang dicintai. Akhirnya ki agengpun juga ikut meninggal dunia, dan keduanya dimakamkan di desa Sidokerto.
Karena orang sakti di desa tersebut sudah meninggal bersama orang yang dicintainya, dan orang tersebut (Rondhokuning) sangat kaya raya juga meninggalkan banyak tanah di desa sidokerto (desa ki ageng tinggal) maka desa tersebut dinamakan desa sidokerto. 
Dari cerita diatas kita dapat menyimpulkan, jika kita tidak mampu menepati janji dan  harapan maka jangan pernah memberi janji dan harapan kepada orang lain.

0 comments:

Post a Comment

 

©Copyright 2011 ❁Jwa's blog❁ | TNB